Blog Jurnal

Bagaimana cara membuat grafik ilmiah yang baik?

Membuat grafik ilmiah yang baik sangat penting untuk mengomunikasikan temuan penelitian Anda secara efektif. Berikut ini adalah kiat-kiat khusus yang disesuaikan dengan grafik ilmiah:

  1. Pilih jenis grafik yang tepat. Pilih jenis grafik yang sesuai untuk data Anda. Jenis yang umum termasuk grafik garis, diagram batang, plot sebar, dan histogram.
  2. Beri label axis dengan jelas. Cantumkan label yang jelas dan ringkas untuk sumbu x dan sumbu y. Sertakan unit pengukuran. Jika ada, sebutkan variabel dan satuannya dalam tanda kurung (misalnya, Waktu (detik), Konsentrasi (mol/L)).
  3. Gunakan format yang konsisten. Pertahankan konsistensi dalam ukuran, gaya, dan warna huruf. Hal ini akan meningkatkan tampilan profesional grafik secara keseluruhan.
  4. Sertakan judul deskriptif. Berikan judul yang secara jelas mengkomunikasikan pesan utama atau tujuan grafik. Jadilah spesifik dan ringkas.
  5. Sorot poin data dengan tepat. Gunakan penanda atau titik data yang mudah dibedakan. Gunakan warna atau bentuk untuk membedakan antara kelompok atau kondisi yang berbeda.
  6. Sediakan bilah kesalahan. Jika ada, sertakan bilah kesalahan untuk menunjukkan variabilitas atau ketidakpastian dalam data Anda. Jelaskan dengan jelas apa yang diwakili oleh bilah kesalahan dalam legenda gambar.
  7. Skala axis dengan tepat. Pilihlah skala yang memudahkan untuk menginterpretasikan data. Perhatikan rentang dan perincian data Anda. Hindari visualisasi yang menyesatkan dengan memulai sumbu dari nol.
  8. Gunakan gridlines dengan cermat. Garis kisi dapat membantu dalam membaca nilai, tetapi garis kisi yang berlebihan dapat mengacaukan grafik. Gunakan dengan bijaksana. Pertimbangkan untuk menggunakan warna yang lebih terang atau garis putus-putus untuk garis kisi.
  9. Sertakan legenda atau label. Jika menampilkan beberapa seri atau kelompok data, sertakan legenda atau label untuk memperjelas garis atau batang mana yang berhubungan dengan masing-masing data. Pastikan legenda atau label tidak menghalangi grafik.
  10. Pertimbangkan skala logaritmik. Untuk data yang mencakup beberapa urutan besaran, skala logaritmik pada satu atau kedua sumbu mungkin sesuai.
  11. Hindari efek 3D. Secara umum, hindari penggunaan efek 3D atau perspektif kecuali jika efek tersebut benar-benar menambah kejelasan. Efek tersebut dapat mendistorsi data dan membuat interpretasi menjadi sulit.
  12. Memperjelas signifikansi statistik. Jika data Anda mencakup uji statistik, gunakan simbol yang sesuai (misalnya, tanda bintang) atau garis untuk menunjukkan tingkat signifikansi. Nyatakan dengan jelas tingkat signifikansi dalam legenda gambar.
  13. Sediakan ruang putih yang memadai. Pastikan ada ruang putih yang cukup di sekitar grafik untuk mencegah kepadatan. Hal ini akan meningkatkan keterbacaan.
  14. Cantumkan legenda gambar. Sertakan legenda gambar yang menjelaskan singkatan, simbol, atau informasi tambahan yang diperlukan untuk memahami grafik.
  15. Grafik kualitas tinggi. Saat mengekspor atau menyimpan grafik Anda, pilih format resolusi tinggi untuk mempertahankan kualitas gambar saat dicetak atau ditampilkan.
  16. Pertimbangan aksesibilitas. Pastikan grafik Anda dapat diakses. Gunakan pola atau tekstur selain warna untuk menyampaikan informasi dan berikan teks alternatif bagi pembaca dengan gangguan penglihatan.
  17. Tinjauan rekan sejawat. Sebelum menyelesaikan grafik Anda, pertimbangkan untuk meminta masukan dari kolega atau rekan sejawat. Pandangan baru dapat mengidentifikasi masalah potensial atau area untuk perbaikan.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan meningkatkan kejelasan dan keefektifan grafik ilmiah Anda, sehingga membantu pemahaman Anda sendiri dan pemahaman pembaca.

Redaksi: I. Busthomi