Blog

Bagaimana cara menulis discussion section?

Pada discussion section dalam karya tulis ilmiah Anda, Anda akan dapat menafsirkan dan menganalisis temuan penelitian Anda dalam konteks teori dan penelitian empiris yang ada, dan menarik kesimpulan yang bermakna berdasarkan hasil penelitian. Berikut ini adalah panduan tentang cara menulis discussion section yang efektif:

  1. Nyatakan kembali Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis: Pada paragraf pertama dari makalah Anda, Anda harus meringkas pertanyaan penelitian atau hipotesis Anda. Hal ini akan mengingatkan pembaca akan fokus utama penelitian Anda.
  2. Ringkasan Temuan Utama: Mulailah dengan meringkas temuan utama Anda dengan cara yang efektif. Bagian selanjutnya memberikan dasar yang kuat untuk membahas temuan-temuan tersebut.
  3. Penting untuk membandingkan temuan Anda dengan penelitian sebelumnya di area tersebut. Pastikan untuk menunjukkan persamaan, perbedaan, atau kontradiksi dalam temuan Anda. Hal ini akan mengontekstualisasikan pekerjaan Anda dalam konteks pengetahuan yang sudah ada.
  4. Menafsirkan Temuan: Jelaskan implikasi dari temuan Anda. Apa pentingnya temuan Anda dalam kaitannya dengan pertanyaan atau hipotesis penelitian Anda? Jelaskan pentingnya temuan Anda dalam membantu kami mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang telah kami teliti.
  5. Penting untuk membahas Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis. Anda harus mendiskusikan apakah temuan Anda mendukung atau bertentangan dengan hipotesis awal Anda. Jika ada perbedaan, mohon jelaskan alasannya.
  6. Mendiskusikan Mekanisme: Jika hasil yang diamati disebabkan oleh mekanisme atau proses yang digunakan, maka hal ini dapat melibatkan pembahasan kerangka kerja dan model teoritis, serta kemungkinan penjelasan mengapa hasil tersebut terjadi.
  7. Soroti Kebaruan: Tekankan temuan-temuan baru atau tak terduga. Diskusikan mengapa temuan tersebut penting dan bagaimana temuan tersebut dapat membentuk kembali pemahaman di lapangan.
  8. Diskusikan Keterbatasan: Bahaslah keterbatasan dari penelitian Anda. Hal ini dapat mencakup keterbatasan dalam metodologi, ukuran sampel, atau pengumpulan data. Diskusikan bagaimana keterbatasan ini dapat mempengaruhi hasil penelitian Anda.
  9. Tawarkan Penjelasan Alternatif: Pertimbangkan penjelasan-penjelasan alternatif untuk temuan-temuan Anda. Hal ini menunjukkan bahwa Anda telah berpikir kritis mengenai hasil penelitian Anda dan telah mempertimbangkan kemungkinan interpretasi lainnya.
  10. Pertimbangkan Implikasi: Diskusikan implikasi praktis dan teoretis dari temuan Anda. Bagaimana hasil penelitian Anda dapat berdampak pada situasi dunia nyata atau berkontribusi pada pengetahuan akademis?
  11. Diskusikan Konteks yang Lebih Luas: Tempatkan penelitian Anda dalam konteks sosial, budaya, atau teori yang lebih luas. Diskusikan bagaimana temuan Anda sesuai dengan tren atau isu yang lebih besar.
  12. Mengatasi Pertanyaan yang Belum Terjawab: Jika penelitian Anda menimbulkan pertanyaan tambahan atau jalan untuk penelitian, diskusikanlah. Hal ini dapat memandu peneliti di masa depan dalam pekerjaan mereka.
  13. Hubungkan Kembali ke Pendahuluan: Hubungkan diskusi Anda kembali ke bagian pendahuluan. Ingatkan pembaca tentang kesenjangan dalam pengetahuan yang ingin Anda isi dan bagaimana penelitian Anda mengatasinya.
  14. Hindari Penafsiran Berlebihan: Meskipun penting untuk mendiskusikan implikasi, berhati-hatilah untuk tidak melebih-lebihkan signifikansi temuan Anda di luar apa yang dapat didukung oleh data Anda.
  15. Penutup: Rangkum poin-poin utama dari diskusi Anda dan ulangi implikasi yang lebih luas dari penelitian Anda.
  16. Arah Masa Depan: Akhiri dengan menyarankan arah penelitian atau studi potensial di masa depan yang dapat dikembangkan dari temuan Anda.

Ingatlah bahwa discussion section adalah tempat Anda dapat merefleksikan pentingnya pekerjaan Anda dan terlibat dengan pembaca pada tingkat yang lebih dalam. Bagian ini juga merupakan tempat Anda dapat mengakui ketidakpastian dan keterbatasan yang masih ada.

By: I. Busthomi