Source normalized impact per paper (SNIP) adalah metrik canggih yang dirancang untuk mengukur dampak pengutipan kontekstual dari jurnal akademik. Dikembangkan oleh Centre for Science and Technology Studies (CWTS) di Universitas Leiden, SNIP memberikan perspektif yang berbeda tentang dampak jurnal dengan memperhitungkan perbedaan praktik pengutipan di berbagai bidang keilmuan. Berikut ini adalah penjelasan rinci tentang apa itu SNIP, bagaimana cara kerjanya, dan signifikansinya dalam komunitas akademik.
Apa itu SNIP?
SNIP adalah metrik yang mencerminkan dampak kontekstual dari kutipan jurnal. SNIP mempertimbangkan perilaku pengutipan yang spesifik untuk bidang subjeknya. Ini berarti bahwa SNIP menyesuaikan dengan berbagai norma pengutipan di berbagai disiplin ilmu, sehingga memungkinkan perbandingan yang lebih akurat dan adil antara jurnal-jurnal di berbagai bidang ilmu.
Bagaimana SNIP dihitung?
Penghitungan SNIP melibatkan beberapa langkah untuk memastikan bahwa SNIP secara akurat mencerminkan dampak pengutipan dalam konteks bidang tertentu:
- Raw impact per paper (RIP): jumlah rata-rata kutipan yang diterima per makalah yang diterbitkan di sebuah jurnal dihitung. Ini mirip dengan rata-rata kutipan dasar.
- Potensi kutipan basis data (database citation potential (DCP)): DCP mengukur potensi kutipan dalam bidang tertentu. Ini adalah jumlah rata-rata kutipan yang diterima oleh makalah di bidang tersebut, yang mencerminkan seberapa sering makalah biasanya dikutip di bidang tersebut.
- Perhitungan SNIP: SNIP kemudian dihitung dengan membagi RIP dengan DCP. Ini menormalkan dampak pengutipan dengan memperhitungkan praktik pengutipan yang umum di bidang subjek jurnal:
Skor SNIP adalah rasio jumlah kutipan rata-rata sumber dan potensi kutipan. Potensi kutipan diukur sebagai jumlah kutipan yang diharapkan akan diterima oleh sebuah jurnal untuk bidang subjeknya. Pada dasarnya, semakin panjang daftar referensi suatu publikasi yang mengutip, semakin rendah nilai kutipan yang berasal dari publikasi tersebut. Oleh karena itu, SNIP memungkinkan perbandingan langsung antara bidang penelitian dengan publikasi dan praktik pengutipan yang berbeda. SNIP dihitung sebagai jumlah kutipan yang diberikan pada tahun ini terhadap publikasi dalam tiga tahun terakhir dibagi dengan jumlah total publikasi dalam tiga tahun terakhir. Jurnal dengan SNIP 1,0 memiliki median (bukan rata-rata) jumlah kutipan untuk jurnal di bidang tersebut.
Mengapa SNIP penting?
SNIP menawarkan beberapa keuntungan utama dan memainkan peran penting dalam evaluasi jurnal akademik. Dampak yang dinormalisasi di lapangan, dengan menyesuaikan perbedaan praktik pengutipan, SNIP memberikan perbandingan yang lebih adil terhadap jurnal-jurnal di berbagai bidang keilmuan. Hal ini sangat penting dalam penelitian multidisiplin. Selain itu, para peneliti juga dapat menggunakan SNIP untuk mengidentifikasi jurnal-jurnal yang berdampak tinggi dalam bidang tertentu, memandu strategi publikasi mereka dan memastikan karya mereka menjangkau pembaca yang tepat.
Kesimpulan
SNIP adalah metrik yang berharga untuk menilai dampak pengutipan jurnal akademik dengan cara yang memperhitungkan perbedaan praktik pengutipan di berbagai bidang. Dengan menormalkan perbedaan-perbedaan ini, SNIP memungkinkan perbandingan yang lebih akurat dan adil antar jurnal, membantu para peneliti dan institusi dalam proses pengambilan keputusan mereka.
Redaksi: I. Busthomi