Identitas merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki setiap orang terutama Anda yang merupakan seorang peneliti. Memiliki identitas resmi yang diakui secara internasional dapat membantu peneliti mendapatkan pengakuan secara profesional atas kinerja mereka. Namun, mengontrol identitas dan informasi tersebut bukanlah perkara mudah. Anda akan banyak menemukan beberapa permasalahan seperti nama yang sama bahkan di dalam institusi yang sama pula, penelitian yang berasal dari affiliasi yang berbeda dalam beberapa tahun terakhir, serta publikasi yang diterbitkan di berbagai situs web jurnal baik nasional maupun internasional.
Untuk mengatasi hal tersebut, Anda tentunya membutuhkan sebuah platform yang bisa mengindeks profil peneliti beserta hasil penelitiannya. Platform ini tentunya akan membantu membedakan identitas Anda dengan para peneliti lainnya, serta dapat mengumpulkan semua karya profesional Anda dalam bentuk penelitian di dalam satu tempat. Tetapi tenang saja, saat ini platform tersebut telah tersedia. Berikut ini adalah 4 pengindeks internasional yang wajib Anda miliki:
ORCID ID
ORCID merupakan singkatan dari Open Research and Contributor ID yang merupakan sebuah pengidentifikasi persisten (PID) yang gratis dan unik untuk setiap researcher. Dengan adanya ORCID ID, hasil penelitian dapat ditautkan ke akun ORCID sehingga semua track record akan tercatat dan mudah untuk dikelola. Berikut adalah alasan mengapa Anda harus memiliki ORCID:
- Free dan registrasi yang mudah
Anda bisa mendapatkan akun ORCID hanya dalam beberapa langkah melalui website resmi https://orcid.org/. Anda akan mendapatkan 16 angka unik sebagai ID ORCID Anda.
- Mendapatkan dukungan yang luas dari komunitas global
ORCID telah banyak di adopsi dan di dukung berbagai organisasi internasional baik universitas, institusi research, penerbit hasil penelitian, penyAndang dana penelitian, dan berbagai institusi pemberi beasiswa untuk penelitian. Beberapa organisasi internasional yang mendukung ORCID dalam ekosistem riset dan publikasi mereka diantaranya adalah SAGE, Elsevier, PLOS, dan Nature.
- Menjadi syarat untuk publikasi
Saat ini banyak publishers yang telah mewajibkan author nya untuk mencantumkan ORCID ID saat melakukan submit. Ini merupakan hal yang sangat bagus, karena hasil penelitian identitas professional peneliti menjadi lebih mudah ditautkan ke akun ORCID.
- Dapat menampilkan aktivitas professional, bukan sekedar hasil karya yang diterbitkan
Pada profil ORCID, Anda tidak hanya dapat menampilkan hasil penelitian, melainkan dapat menampilkan kontribusi yang lebih luas seperti menjadi anggota organisasi research, reviewer, jabatan sebagai member editorial board dari jurnal bergengsi, serta berbagai hibah penelitian yang diterima.
- Dapat membedakan peneliti dengan unik
Dengan memiliki ORCID ID, Anda akan terindeks berbeda dengan peneliti lainnya yang bahkan memiliki nama yang sama dengan Anda. ORCID dapat memastikan bahwa hasil pekerjaan Anda dikreditkan ke akun peneliti yang benar, bukan hanya sekedar melihat nama depan atau belakang saja.
GOOGLE SCHOLAR ID
Google Scolar merupakan salah satu produk dari mesin pencarian tebesar yaitu Google. Google Scholar difokuskan sebagai mesian pencarian yang berhubungan dengan referensi, rujukan ilmiah, dan juga publikasi yang sudah tervalidasi kebenarannya. Fungsi Google Scholar mirip seperti perpustakaan namun dapat diakses secara digital, efisiensi dalam pencarian serta dapat ruang penyimpanan. Fitur ini menjadikan Google Scholar sebagai sumber referensi yang banyak dituju akademisi.
Dengan memiliki Google Scholar ID, peneliti dapat memasukkan berbagai karya penelitian nya agar mudah menjadi referensi bagi peneliti yang lain dalam melakukan penelitian. Hasil penelitian Anda menjadi lebih mudah untuk dicari dan disitasi oleh orang lain. Proses pendaftaran akun Google Scholar ini sangatlah mudah. Anda dapat menyiapkan email terlebih dahulu, kemudian mengunjungi https://scholar.google.com/.
WoS ResearcherID
Web of Science (WoS) Research ID adalah pengindentifikasi unik yang membedakan peneliti di Web of Science. Pengindeks ini sebelumnya dikenal dengan nama Thomson Reuter. Layanan ini dirancang untuk menampilkan profil peneliti serta history publikasi anda. Selain itu, WoS ResearcherID juga membantu kolega dan para peneliti lain untuk menemukan Anda sebagai kolaborator yang potensial berdasarkan hasil karya ilmiah Anda.
WoS ResearcherID menyediakan versi langganan berbayar untul full aksesnya. Untuk versi gratis dari layanan ini, Anda dapat melihat tampilan basic profil peneliti beserta publikasi terbarunya. Untuk sinkronisasi yang lebih mudah, Anda dapat menghubungkannya dengan akun ORCID Anda. Untuk mendaftar, Anda dapat mengunjungi link https://access.clarivate.com/register?app=wos.
SCOPUS ID
Scopus Author Identifier merupakan pengindeksan untuk membedakan peneliti satu dengan yang lainnya di dalam database Scopus. Berbeda dengan layanan lainnya, untuk memiliki Scopus ID, Anda harus memiliki lebih dari 1 paper yang terindeks di Scopus. Mengapa demikian? Karena Scopus sangat berhati-hati dalam menentukan ID untuk penulis baru. Semua publikasi masing masing penulis akan dikelompokkan sesuai dengan profil penulis di Scopus.
Scopus Author ID juga menampilkan beberapa metrik seperti jumlah dokumen yang terindeks Scopus, jumlah sitasi dokumen, serta H-index peneliti. Pada profil Scopus Author ID juga menampilkan grafik jumlah dokumen beserta sitasinya dari tahun ke tahun. Scopus menyediakan layanan berbayar untuk full akses. Setelah mendaftar, Anda dapat mencari nama Anda di Scopus melalui https://www.scopus.com/freelookup/form/author.uri.
Institute of Advanced Engineering and Science (IAES) sebagai salah satu publisher jurnal-jurnal yang terindeks secara internasional (termasuk SCOPUS), telah mendorong author nya untuk memiliki akun-akun diatas. Untuk itu, persiapkan akun Anda sebelum melakukan submission. Jika mengalami kesulitan, Anda bisa menghubungi staff kami untuk membantu Anda.
Redaksi: Hany Safitry Febrianingtyas
Sumber: