Blog

Penyaring udara: manfaat dan bahayanya

Prihardanu dkk. (2021) menganalisis data survei yang terkait dengan kualitas udara dalam ruangan di daerah perumahan perkotaan. Metodologi yang digunakan meliputi pengumpulan data dan analisis statistik untuk mengidentifikasi masalah dan pola yang terkait dengan kualitas udara dalam ruangan. Mereka menyoroti pentingnya kualitas udara dalam ruangan di daerah pemukiman perkotaan di Indonesia. Kualitas udara dalam ruangan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup penduduk. Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan dan pengembangan kebijakan yang tertuju pada meningkatkan kualitas udara dalam ruangan di daerah perumahan perkotaan perlu diambil oleh pemerintah dan peneliti. Penyaring udara dapat menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk menjaga kualitas udara. Namun menurut Lewis (2019) penyaring udara bisa jadi memiliki lebih banyak bahaya daripada manfaatnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ini terjadi:

  1. Penggunaan daya dan limbah kimia: penyaring udara menghabiskan banyak daya listrik dan menumpuk zat kimia berbahaya di pembuangan akhir, yang dapat menciptakan masalah lingkungan.
  2. Efektivitas terbatas: meskipun penyaringan udara dalam ruangan dapat mengurangi konsentrasi partikel-partikel kecil yang berbahaya, efektivitasnya dalam menghilangkan gas berbahaya seperti senyawa organik yang mudah menguap dari cat dan lem masih dipertanyakan. Beberapa alat menggunakan radiasi UV untuk mempercepat reaksi kimia, tetapi data yang menjamin keefektifannya masih kurang.
  3. Biaya dan dampak lingkungan: biaya penyaringan udara mungkin lebih besar daripada yang seharusnya. Pembersih udara menggunakan membran selulosa atau polimer yang harus diganti setiap bulan, yang dapat menambah biaya listrik dan bahan baku. Penyaringan udara juga dapat menciptakan masalah pembuangan limbah kimia yang belum kita evaluasi.
  4. Solusi yang kurang efektif: penyaringan udara luar sejauh ini terbukti tidak efektif karena atmosfer kita sangat luas dibanding ukuran sistem penyaringan. Namun, dalam ruangan, keseimbangan bergeser karena volume udara yang lebih kecil dan kemungkinan tukar udara dengan udara luar yang lebih besar.
  5. Solusi yang lebih baik: prinsip ilmiah menyarankan bahwa lebih baik menghentikan polusi pada sumbernya daripada mencoba membersihkannya setelah terjadi. Ini menunjukkan bahwa solusi yang lebih efektif adalah mengurangi polusi di sumbernya, bukan mencoba membersihkannya setelah terjadi.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, penyaring udara dapat memiliki lebih banyak bahaya daripada manfaatnya.

Referensi:

Prihardanu, E. G., Kusnoputranto, H., & Herdiansyah, H. (2021). Indoor air quality in urban residential: Current status, regulation and future research for Indonesia. International Journal of Public Health Science (IJPHS)10(4), 824. https://doi.org/10.11591/ijphs.v10i4.20885

Lewis, A. (2019, March 22). Penyaring udara lebih banyak bahayanya dari manfaatnya. The Conversation. https://theconversation.com/penyaring-udara-lebih-banyak-bahayanya-dari-manfaatnya-113275

Redaksi: I. Busthomi